Kamis, 22 Desember 2016

Madu Sumbawa Putih : Obat Vertigo dan Paru-Paru Basah


Madu putih adalah madu murni Sumbawa yang terdapat pada tulang batu, kayu yang mengandung royal jelly. Madu Sumbawa jenis ini , termasuk barang yang langka dan sulit untuk bisa didapatkan. Madu ini berwarna putih tidak sebagaimana kebanyakan madu Sumbawa berwarna kuning.

Hal ini disebabkan karena madu ini berasal dari tawon/lebah yang langka dan sekaligus hidup di tempat-tempat yang sulit untuk digapai yaitu mereka membuat sarang di antara karang-karang putih, sehingga nektar yang demikian ini menjadikan lebah tersebut mengeluarkan madu yang berwarna putih. Namun apabila kita melihat faedah dan manfaatnya ternyata madu putih yang berasal dari Sumbawa ini berkhasiat lebih berlipat dari madu biasa, sekaligus pemanenan madu dari sarang lebah ini berbeda dengan sarang madu lainnnya.

Kalau madu biasanya diperas dari sarangnya adapun madu putih ini cukup ditiris saja hal ini untuklebih menjaga kualitas madu walaupun konsekwensingya untuk mendapatkan madu ini perlu waktu lebih.  Makanya jangan heran kalau harganya sangat istimewa.

Madu Sumbawa Putih Seribu Bunga merupakan madu murni berkualitas dari daerah Sumbawa yang dikumpulkan oleh tawon liar lanceng secara alami. Dikemas secara higienis dan telah mendapat ijin dari Departemen Kesehatan RI. Madu Sumbawa Putih bermanfaat untuk terapi kesehatan dan membantu penyembuhan:

* vertigo.
* paru – paru basah.
* penyakit urat syaraf.
* baik untuk perokok.
* meningkatkan daya tahan tubuh

Aturan Pakai:
Untuk mendapatkan khasiat dan manfaat dari madu, dalam mengkonsumsi sebaiknya menggunakan takaran yang direkomendasikan:
• Pagi: Orang dewasa: 2 sendok makan; Anak-anak: 1 sendok makan
• Siang: Orang dewasa: 1 sendok makan; Anak-anak: 1/2 sendok makan
• Malam: Orang dewasa: 1 sendok makan; Anak-anak: 1/2 sendok makan

Sebaiknya:
• Madu tidak disimpan di dalam kulkas
• Madu tidak langsung disiram dengan air panas

Sumber: nashiruddin
Foto: maduputih

Rabu, 21 Desember 2016

Madu Tambora Sudah Nasional


Desa Kandindi Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu – NTB atau yang lebih kita kenal dengan Gunung Tambora, yang Terkenal dengan Kekayaan sumber Daya Alam Salah Satunya adalah penghasil madu terbesar di Kabupaten Dompu, Lebah alami yang menjadi Andalan masyarakat di Lereng Gunung Tambora tersebut.

Kualitas madu Tambora asli dan alami dikarenakan madunya bukan dari Hasil Budi Daya melainkan di ambil langsung dari Gunung Tambora.

Terbukti  Madu Tambora ini Sudah lama di Pasarkan,  di Bandara Muhammad Salahuddin Kabupaten  Bima.


Di saat Koordinator KM Manggelewa menungu datangnya Pesawat Merpati Bima Denpasar Kamis, 20/12, sempat terlihat di warung  di ruang tunggu bandara tersebut Madu berlabel   Madu Asli Tambora Dompu.

Sakinah Warga Desa Palibelo Kabupaten Bima,  Pemilik Warung Tersebut mangatakan "Madu Tambora ini sudah lama kami jual di sini dengan mengunakan Label seperti ini, bahkan Tamu – Tamu dari Luar sangat senang dengan madu ini sebagai oleh – oleh (buah tangan) mereka saat pulang Kampung", ungkapnya.

Sumber: manggelewadompu

Koperasi Madu Lestari Sumbawa, Produksi Meningkat dan Hutan Selamat


Pemberdayaan masyarakat hutan melalui koperasi, hutan tidak diserahkan kepada korporasi, kembali terbukti mampu menghadirkan kesejahteraan sekaligus merawat hutan. Hal itu ditunjukkan oleh masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang tergabung dalam Koperasi Petani Madu Hutan Lestari di daerah Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Melalui wadah koperasi, masyarakat merasakan manfaat ekonomi sekaligus pelestarian hutan.

Para petani madu hutan Sumbawa yang tergabung dalam koperasi mengakui betapa besar manfaat mereka bergabung dalam koperasi. Dibandingkan sebelum bergabung dalam wadah koperasi, kini para petani madu hutan di sana mampu meningkatkan produksi madu hutan, kualitas semakin membaik sehingga harga jual meningkat. Harga jual meningkat berujung pada peningkatan kesejahteraan.

Hal itu terjadi karena proses panen madu hutan lestari melalui beberapa tahap mulai dari proses produksi, proses pasca panen, hingga proses pengemasan sebelum dilempar ke pasar. Proses panjang dan cukup rumit itu sangat tidak efisien jika para petani madu bekerja sendiri-sendiri. Dengan bergabung dalam wadah koperasi, mereka kini bisa berbuat jauh lebih baik dalam memanfaatkan madu hutan, pemberian alam yang tak ternilai itu.

Proses panen lestari adalah teknik memanen madu khususnya madu hutan yang saat ini sedang giat dikampanyenkan oleh Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI). Teknik ini terbukti berhasil meningkatkan produksi madu hutan, menghasilkan madu dengan kualitas lebih baik dari proses panen konvensional, sekaligus membantu pelestarian hutan.

Adapun prinsip dari proses panen lestari sebagai berikut:

-Lestari, yaitu suatu sistim panen yang hanya mengambil bagian madu dan menyisahkan sedikit untuk anakan atau 25% dari bagian kepala madu yang harus di tinggalkan.
-Higienis, dimana peralatan yang digunakan tidak merusak kualitas madu.

petani madu sedang memanen madu hutan, hutan batu lanteh - sumbawa
Berikut ini adalah proses panen lestari

  1. Tidak menebang atau merusak pohon tempat lebah biasa bersarang.
  2. Tidak menggunakan sembarangan alat saat panen.
  3. Tidak panen sembarang waktu.
  4. Menanam tanaman pakan lebah.
  5. Menggunakan asap, dengan tidak nyala api besar supaya terhindar dari kebakaran dan terbunuhnya koloni-koloni lebah.
  6. Potong hanya kepala sarang, di sisakan sedikit bagian madu.
  7. Tidak mengambil bagian larva untuk bagian komersil.
  8. Membersihkan sisa sarang dibagian kepala madu yang melekat di dahan.
  9. Hindari kerusakan bagian sarang yang tertinggal.
  10. Pisau yang di gunakan adalah stailess steel.
  11. Menggunakan sarung tangan pada saat panen.
  12. Dahan bekas sarang dibersihkan setelah pengambilan sarang lebah.
  13. Jerigen penampung berwarna putih dan bersih.
  14. Disarankan supaya panen di siang hari.

Dengan menggunakan proses panen lestari ini, panen madu hutan yang biasanya 1 musim hanya bisa dilakukan sekali, sekarang bisa meningkat menjadi 2 – 3 kali tergantung banyak sedikitnya sumber bunga di lokasi. 15 hari setelah panen pertama mereka koloni lebah akan menghasilkan lagi kepala madu dan akan siap dipanen kembali.

Setelah madu dipanen dari hutan, teknik pasca panen nya pun haruslah dilakukan secara benar. Teknik pasca panen madu yang disarankan adalah dengan sistem tiris. Sistem tiris ini akan menghasilkan madu yang lebih higienis dan memiliki rasa yang lebih murni bila dibandingkan dengan madu yang diperoleh dengan sistem peras.

sistem tiris menjaga kualitas dan kehigienisan madu
Dalam sistem tiris ini, proses yang dilakukan adalah sebagai berikut;

Mengiris sarang madu dengan pisau stainless.  Ditiris bagian lapisan atas dan tengah, dan bagian tengahnya dipisah
Menggunakan alat saring dari nilon berwarna putih. Mesh ukuran 50 untuk proses penyaringan di hutan dan mesh ukuran 200 untuk proses penyaringan di tempat produksi
menggunakan sarung tangan berbahan karet atau plastik
menggunakan wadah/ember baru, dari alumunium/stainless dan ditutup saat dibawa dari hutan ke tempat penyimpanan.

Proses Panen Madu Murni 100%

Daerah Batu Lanteh Kabupaten Sumbawa adalah salah satu daerah penghasil madu hutan yang telah menerapkan proses panen lestari. Para petani madu hutan yang tergabung dalam Koperasi Petani Madu Hutan Lestari di daerah ini telah merasakan manfaat dari proses panen lestari yang mereka terapkan. Hasil panen madu hutan bertambah, kualitas madu semakin baik, harga jual madu meningkat dan petani pun semakin sejahtera.

Bagaimana proses panen lestari dari madu hutan yang diterapkan? Berikut proses panen madu yang dilakukan oleh petani madu hutan di sana.

Persiapan

Para petani madu biasanya pergi ke hutan secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang. Di hutan, mereka akan mencari pohon-pohon tempat lebah hutan biasanya bersarang. Pohon yang paling populer sebagai tempat lebah bersarang adalah pohon boan.

sarang-sarang lebag di pohon boan
Setelah tiba di lokasi sarang yang akan dipanen, pada tahap pertama, mereka akan menyiapkan proses pengasapan. Mereka akan membuat asap yang akan digunakan untuk mengusir koloni lebah dari sarang yang akan dipanen. Dalam proses panen lestari, tidak diperbolehkan menggunakan nyala api untuk mengusir lebah, karena berpotensi bahaya membakar hutan sekaligus dapat membunuh larva-larva lebah yang ada di sarang.

proses pembuatan asap untuk mengusir lebah
Memanjat Pohon

Tahapan selanjutnya, dan ini tahapan paling berisiko dalam proses panen madu hutan, yaitu memanjat pohon tempat lebah bersarang. Pohon boan tempat lebah membuat sarang umumnya sangatlah tinggi, bahkan ada yang mencapai 20 meter. Pada pohon-pohon boan tempat lebah biasa bersarang ini, biasanya telah dipasang tangga yang terbuat dari bambu. Memanjat pohon tinggi ini menuntut sebuah keterampilan khusus yang dimiliki oleh para petani madu hutan di Sumbawa.


Memotong Sarang Lebah

Sesuai dengan prinsip panen lestari, petani madu hutan tidak memotong semua bagian sarang. Namun menyisakan sekitar 10% dari bagian sarang, sehingga memungkinkan lebah untuk membentuk kembali sarang di lokasi yang sama.

panen madu hutan
Sarang yang dipotong dimasukkan oleh petani madu yang sedang berada di atas pohon ke dalam ember plastik yang sebelumnya telah diikatkan pada tali yang panjang. Bagian ujung tali ini dipegang oleh salah seorang petani madu hutan yang berada di bawah pohon. Setelah ember penuh, maka ember berisi madu tersebut pun akan diturunkan secara perlahan.

Pasca Panen Madu

Madu yang telah dipanen di hutan selanjutnya dibawa dan dikumpulkan di koperasi untuk diolah lebih lanjut. Pengolahan bertujuan untuk memperoleh madu yang murni dan berkualitas baik.

Pertama-tama, dilakukan proses tiris untuk memisahkan madu dari sarangnya. Bagian lilin yang menutup sarang lebah dipotong, dan kemudian sarang ditiriskan. Madu akan keluar sendiri dari sarangnya, tanpa harus diperas dengan tangan. Dengan proses ini, madu yang didapatkan akan lebih higienis karena kontak dengan tangan yang mungkin tidak higienis sangat minim.

penirisan madu
Madu yang telah diperoleh dari tahap penirisan, selanjutnya disaring. Proses penyaringan  menggunakan saringan berbahan dasar nilon berukuran 200 mesh. Dengan proses ini akan dihasilkan madu yang 100% murni, higienis, dan berkualitas tinggi.

penyaringan madu
Sumber: pipnews

Jumat, 16 Desember 2016

Lebah hutan taliwang


Madu sangat banyak diminati oleh masyarakat, bukan hanya karena rasanya yang manis namun karena khasiatnya itu sendiri. Mengkonsumsi madu secara rutin adalah sebuah keharusan bagi yang berharap tubuhnya tetap sehat dengan cara alami. Para ilmuwan klasik sampai modern sepakat bahwa madu adalah minuman kesehatan alami yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Madu Lebah Hutan Taliwang adalah madu murni yang dari nectar lebah liar yang terdapat dihutan Taliwang.

Kadar air yang terkandung dalam madu Taliwang sangat rendah dibandingkan dengan madu daerah laen di Indonesia.itu semua dikarenakan cuaca didaerah Taliwang, Sumbawa Barat ini cukup panas. madu Taliwang ini merupakan madu salah satu produk unggul yang diproduksi didaerah Sumbawa Barat, dari hutan di Indonesia. perlu diketahui juga bahwa, lebah hutan taliwang ini tidak setiap saat dapat diproduksi karena lebah yang terdapat di Taliwang ini bisa dikatakan lebah musiman.

Sumber: lebahhutan

Madu Sumbawa – Madu Terbaik dari Tanah Indonesia


Berbicara mengenai madu, tidak lengkap jika tidak dihubungkan dengan pulau sumbawa. Kenapa demikian? Karena pulau sumbawa merupakan daerah terbaik madu di Indonesia dan keberadaan madu di sumbawa sudah terkenal di tanah air kita ini. Madu tersebut dikenal dengan madu sumbawa. Madu sumbawa terkenal karena khasiatnya yang berbeda dengan madu-madu lain yang ada di Indonesia.

Jenis lebah yang tinggal di hutan sumbawa adalah lebah abis dorsata atau yang kerap disebut dengan lebah cerana. Lebah abis dorsata sudah diakui oleh para ilmuan dunia sebagai lebah terbaik penghasil madu dengan kualitas terbaik. Wajar jika sumbawa memiliki madu dengan kualitas terbaik di Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, mengapa madu sumbawa menjadi favorit para pecinta madu serta madu sumbawa menjadi madu terbaik yang ada di Indonesia?  Yuk simak selengkapnya keunggulan madu hutan sumbawa.

1. madu sumbawa memiliki kandungan air yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan madu dari daerah lain di Indonesia. Hal ini didukung dengan faktor geografis sumbawa yang panas dan cuaca yang kering sehingga membuat kandungan air madu sumbawa lebih rendah.

2. Madu sumbawa dihasilakn dari lebah abis dorsata yang merupakan lebah penghasil madu terbaik di Indonesia. Yang mana makanan dari lebah penghasil madu di sumbawa berasal dari bunga pohon bidara yang terkenal memiliki khasiat pengobatan.

Nah, selanjutnya, apa saja manfaat dari madu hutan sumbawa?

1. Membantu menjaga stamina dan kesehatan ibu hamil selama mengandung. Selain itu, membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin selama dalam kandungan.

2. Membantu perkembangan otak bayi karena otak bayi akan terus berkembang sampai usia menginjak 5 tahun

3. Membantu ibu dalam meningkatkan nafsu makan anak. Adanya unsure vitamin B yang terkandung dalam madu membuat si kecil tumbuh sehat dan tahan terhadap penyakit.

4. Membantu stamina bagi yang sudah lanjut usia.

5. Menjaga kesehatan mata

6. Untuk mengobati luka dan mencegah infeksi pada luka.

7. Memperkuat sel darah putih dan menstabilkan tekanan darah.

8. Menambah kesuburan suami istri dan menambah tenaga / stamina

9. Mengobati anemia dan alergi.

10. Mencegah osteoporosis

11. Mengatasi gangguan pernafasan dan sembelit.

12. Menghilangkan gejala penyakit asma

13. Mengatasi gangguan jantung dan radang tenggorokan, dll.

Bagaimana cara mengkonsumsi madu hutan sumbawa? Caranya mudah saja, konsumsi secara teratur 3 kali sehari sebanyak 1 sendok makan untuk dewasa dan setengah sendok makan untuk anak-anak. Jika rutin mengkonsumsi madu hutan, tidak mustahil anda akan kebal dari penyakit.

Sumber: sharingdisana

Minggu, 11 Desember 2016

Pengembangan Madu Hutan di Sumbawa NTB


Sumbawa, salah satu Kabupaten di Provinsi NTB (dengan luas 516.242 Ha atau (48.67 %). Merupakan salah satu wilayah yang cukup penting bagi upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Nusa Tenggara, walaupun secara luasan relatif lebih kecil di banding wilayah lai di Indonesia. Dan salah satu potensi alam yang dikembangkan di Kabupaten Sumbawa adalah madu hutan.

Madu lebah hutan di Sumbawa sebagian besar di hasilkan oleh jenis lebah dari Apisdorsata atau oleh banyak kalangan perlebahan dikategorikan sebagai batu raksasa karena ukurannya lebih besar dari jenis lebah madu lainnya. Jenis Apis dorsata ini merupakan jenis lebah hutan yang hingga saat ini di kalangan masyarakat Sumbawa belum dapat dibudidayakan baik dengan cara tertutup maupun dengan cara terbuka. Species lebah ini dapat di temukan di seluruh desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan. Jumlah desa yang berbatasan langsung dengan hutan sebanyak 114 desa dari jumlah total 145 desa di kota Kabupaten Sumbawa.

Sejak puluhan tahun lalu, lebah hutan ini dimanfaatkan oleh masyarakat Sumbawa untuk diperdagangkan sehingga Sumbawa dikenal sebagai daerah penghasil madu. Pengelolaan madu oleh masyarakat Sumbawa umumnya dilakukan secara tradisional, dengan memanjat Boan (sebutan bagi pohon tinggi yang memiliki sarang lebah). 1 Boan terdapat 1-10 sarang. Pemanjat biasanya menggunakan Api Poyong untuk mengusap sarang atau koloni. Untuk memanjat masyarakat menggunakan Rangke atau Lonto semacam tangga yang dipakai panjatan pohon tinggi (boan). Waktu pengambilan madu dilakukan pada siang hari, hal ini memberikan kesempatan pada lebah untuk dapat kembali pada pohon setelah proses selesai. Seluruh bahan dalam proses pengambilan madu bersumber dari sekitar hutan.

Berdasarkan tipologi hutan wilayah Kabupaten Sumbawa, pemasok madu terbanyak di Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS) dengan kisaran 5 – 10 ton/tahun, potensi madu di peroleh dari tipologi :

Hutan dengan asosiasi-asosiasi tanaman tertentu;
hutan tropik lembab (± 1000 mdpl) yang banyak terdapat jenis Kelicung (Dyospyros sp), Gaharu (Aquilaria caryota), Ipil (Instia bijuga), terdapat juga asosiasi-asosiasi Dipterocarpaceae, asosiasi Duobanga moluccana (Rajumas/Rimas);
hutan Riparian (hutan di lembah sepanjang sungai) dicirikan dengan pohon menjulang tinggi misalnya Binong (Tetrameles nudiflora), Serianthes sp., Lagerstroemia speciosa, Eugunia subglauca.
Pasokan madu di JMHS sebanyak 1-5 ton 1 tahun di peroleh dari tipologi ; ( 1 ) hutan berdiri ( Thorn Forest ) dengan tegakan tinggi ratarata 10-15 meter dengan penampakan kulit mengelupas dan berduri Kesambi (Schleichera oleosa), pulai (Alstonia spp), asam (Tamarindus spp) ; (2) hutan tropik kering (100 mdpl) dengan sebaran jenis familia Legum (polong-polongan), Fabaceae, Meliacear, Pohon Ketimis (Protium javanicum), kesambi/kesaming (Schleichera oleosa), dll. (3) hutan Mangrove. Tanaman lokal yang merupakan pohon (boan) adalah jenis Kesambi/Kesaming (Schleichera oleosa), Pulai/Lita (Alstonia spp), Asam (Tamarindus spp), Binong (Tetrameles nudiflora), Putat (Barringtonia acutangula), Kemiri, Bidara. Sedangakan tanaman lokal yang merupakan sumber pakan lebah hutan adalah Kesambi/Kesaming (Schleichera oleosa), Asam (Tamarindus spp), Putat (Barringtonia acutangula), Maja (Eugenia operculata), Doat/Duwet (Eugenia polyantha), Salam (Artocarpus elasticus), Kemiri, Bidara, Semaksemak, dll.

MANFAAT PENGEMBANGAN MADU TERHADAP MANUSIA DAN KONSERVASI
 Bagi Manusia
Khusus masyarakat Sumbawa merupakan sumber mata pencaharian dan secara umum
sebagai produk perekonomian. Lebah merupakan sumber plasma nutfah, objek pendidikan,
penelitian dan pariwisata minat khusus; madunya sebagai sumber obat dan penjaga
kesehatan yang paling baik.
 Bagi Flora
Sebagai agen penyerbuk yang menunjang bagi perkembangbiakan berbagai jenis tumbuhan.
 Bagi Lingkungan dan Konservasi
Adanya kearifan masyarakat kondisi hutan dapat terjaga dari perambahan dan kebakaran,
selain penjagaan masyarakat juga melakukan pembinaan habitat serta reboisasi dan
rehabilitasi dengan jenis pohon yang menjadi pakan lebah.

MANFAAT PEMBERDAYAAN MADU TERHADAP KELESTARIAN HIDUP LEBAH ITU SENDIRI

 Pengembangan teknik panen seperti :
a. Pemanenan di siang hari
b. Sistem pengasapan
c. Pemanenan sarang madu/lebah

 Dulunya panen dilakukan pada waktu malam hari, katanya lebih jinak dibandingkan pada waktu siang hari, tapi dengan panen malam hari, lebah biasanya tidak bisa kembali lagi ke sarangnya atau jatuh ke air dan mati, karena lebah memerlukan matahari untuk membantu navigasinya.

 Asapan yang digunakan dengan menggunakan akar kayu tidak hanya mengusir lebah tetapi juga membunuh, karena lebah menyerang bara api ketika malam. Dengan teknik pengasapan bisa mengatasi jumlah kematian lebah.

 Sarang lebah tidak dipanen seluruh sarang, tetapi hanya kepala madu tempat lebah menyimpan madunya. Dengan demikian, lebah dapat membuat kembali kepala madu dan mengisinya kembali jika pakan cukup banyak musim itu. Dengan begitu, bisa lebih dari sekali panen satu sarang semusim dan juga anak-anak lebah akan dapat berkembang dengan baik.

 Penjagaan dan pembinaan habitat lebah selain dapat meningkatkan hasil madu juga sekaligus menjaga dan melestarikan kehidupan lebah itu sendiri.

Pengembangan Pusat Pembelajaran Pengolahan Madu Hutan :

 Pemanfaatan HHBK madu hutan di Sumbawa masih dilakukan secara tradisional, sehingga diperlukan kebijakan yang dapat membingkai upaya tradisional yang dapat mendukung konservasi hutan melalui lebah hutan;

 Permenhut No.P.37/Menhut-II/2007 tentang HKm, diatur bahwa pemanfaatan HHBK madu hutan sebagai bagian dari Hkm. Ini menunjukkan bahwa kedepan akan ada Hkm Madu hutan (luput dari perhatian kalangan penggiat Hkm). Bagaimana konsep dan prakteknya, Pemerintah Kabupaten Sumbawa bersama JMHS–JMHI– NTFP EP, akan mendorong hal ini sebagai satu model Hkm diluar mainstream Hkm selama ini. Sekaligus menjadi pusat pembelajaran madu hutan di Indonesia Bagian Timur.

Sumber: negerikaya

Madu Di NTB, Kurangi Ketergantungan Hasil Hutan


Di-SK-kannya NTB khususnya Kabupaten Sumbawa sebagai daerah unggulan penghasil madu secara nasional oleh Kementerian Kehutanan RI, merupakan kebijakan pemerintah terhadap Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). HHBK sendiri sebagaimana dijelaskan, Kabid Pemamfaatan Hutan, Dinas Kehutanan NTB, Sumaedi, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada hasil hutan, peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan serta kesadaran menjaga hutan, meningkatkan devisa Negara dari sector kehutanan non kayu dan meningkatkan lapangan kerja baru dari komoditi HHBK.

Dalam upaya penguatan kelembagaan kelompok tani madu di Sumbawa, telah dilakukan berbagai upaya antara lain, pembentukan dan pendampingan kelompok oleh Dishut NTB sejak tahun 2002-2008 melalui program pengembangan HHBK dan program pengembangan usaha masyarakat sekitar hutan produksi.

Selain itu juga dilakukan workshop pengelolaan madu hutan pada pohon tinggi yang dipasilitasi oleh Jaringan Madu Hutan Sumbawa (JMHS), Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI), NTFP-EF Phlifina, Puslitbang Madu Hanoi Vkietnam tahun 2007. Pendidikan lingkungan hidup dalam rangka konservasi DAS berbasis lebah madu (kerjadsama JMHS dengan ecosystem grant. Pendidikan dan pelatihan pemanfaatan dan pengelolaan madu hutan olenh BLK Kupang tahun 2009. Bantuan peralatan dan modal usaha program PUMSHP. Bangtuan peralatan dan modal usaha Dishut NTB 2005-2008, mempasilitasi pembentukan Perdes tentang perlindungan “Boan” dan vegetasi lainnya di Batulanteh oleh JMHS, Pemdes dan Pemkab Sumbawa. Pelatihan internal system control untuk memperoleh label sertifikasi organic yang dilaksanakan oleh Aliansi Organik Indonesia bekerjasama dengan petani Danau Sentarum tahun 2009. Berikutnya pelatihan pembuatanlilin madu untuk kelompok perempuan anggota JMHS oleh WWF Riau dan pengusaha lilin madu Surabaya tahun 2009.

Menyinggung pemasaran Sumaedi menjelaskan, peningkatan dan penjaminan kualitas madu Sumbawa dilakukan melalui perbaikan teknik pemanenan (menggunakan sistem panen lestari dengan sistem tiris dan tidak lagi menggunakan sistem peras) dengan kontrol yang ketat dari Jaringan Madu Hutan Sumbawa, JMHI dan Perusahaan Mitra dan Lulus Uji BPOM.

Sdelanjutnhya “Brand And Labeling” yang sudah dikemas dalam berbagai model kemasan/branding  dan berbagai ukuran. Sekarang sedang dipersiapkan Label dalam bahasa Inggris. Diversifikasi product, pembuatan Lilin Madu sebagai hasil sampingan yang memiliki prospek potensial.

Dari sisi harga produk madu Sumbawa sudah mengalami peningkatan harga jual. Sedangkan pemasaran madu Sumbawa dilakukan mellaui berbagai jalur distribusi dan cheneling terpercaya antara lain PT Dian Niaga Jakarta, PT UKM UMWY Jakarta, outlet JMHS/JMHI, outlet Koperasi Dinas Kehutanan NTB, Dinas Perkebuinan NTB dan retail lainnya.

Ditinjau dari corverage pemasaran, madu Sumbawa dipasarkan di tingkat lokal, regional, nasional bahkan ingternasional. Promosio madu dilakukan melalui workshop madu, wisata madu dan berbagai seminar serta iklan melalui media cetak seperti bulletin “Alam Sumbawa”.

Selain itu Pemda membangun sarana penunjang. Ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kontinyuitas produksi madu, Badan Penelitian Kehutanan Mataram membangun perekayasaan bangunan penurunan kadar air madu hutan Sumbawa.

Sedangkan untuk upaya penelitian dan pengembangan telah dilakukan identifikasi vegetasi penyusun KH Batulanteh oleh LIPI tahun 2009 termasuk Boan atau pohon tempat lebah madu membentuk kolono. Analisi rantai nilai pemasaran madu hutan Sumbawa dan analisi margin tata niaga madu alam Sumbawa (BPK tahun 2010).

Sumber: suarakomunitas
Foto: araliatry

Senin, 05 Desember 2016

Manfaat Madu Sumbawa


Bagi anda yang sedang hamil wajib baca artikel 3 Manfaat Madu Sumbawa Untuk Ibu Hamil ini. Sebab tak jarang orang beranggapan bahwa orang hamil tidak boleh meminum madu. Nah, berikut ini khasiat madu untuk ibu hamil yang kami kumpulkan dari berbagai bacaan dan pengalaman.

Manfaat Madu Mencegah Keputihan Saat Hamil
Iya, ini khasiat madu yang paling nyata bagi ibu hamil. Untuk anda tahu, keputihan sebenarnya diakibatkan oleh banyaknya bakteri dan jamur. dan madu memiliki kandungan anti bakteri yang sangat hebat. Nah mengkonsumsi madu secara alami akan mengurangi bahkan mencegah ibu hamil mengalami keputihan. Rutinkan minum madu secara teratur setiap hari untuk mendapatkan hasil maksimal.

Khasiat Madu Dapat Mencegah Gula Darah
Gula darah sangat berbahaya bagi ibu hamil. Maka dengan madu yang kaya glukosa dan fruktosa bisa membantu mengendalikan kadar gula dalam darah. Berbeda dengan gula, manis dalam madu tidak akan membuat kadar gula dalam darah menjadi meningkat. Untuk dapat mencegah anda rutinkan meminum segelas madu sumbawa pagi dan sore hari.

Manfaat Madu Sumbawa meningkatkan stamina ibu hamil
Manfaat madu sumbawa untuk ibu hamil yang lain yakni sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh. Hal tersebut dikarenakan madu mengandung zat antioksidan dan antibakteri yang sangat tinggi, selain itu juga mengandung asam amino, enzim dan mineral yang sangat baik yang dibutuhkan.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari minum madu sumbawa, anda dapat meminum di pagi hari serta malam hari.

Itulah 3 Manfaat Madu Sumbawa Untuk Ibu Hamil, silakan and baca artikel lainnya tentang manfaat madu untuk ibu hamil. Atau manfaat madu untuk bayi. Catatannya, konsumsi madu unuk ibu hamil tidak baik berlebihan, karena biasanya akan mengakibatkan perut ibu hamil terasa hangat. Tapi itu tidak berbahaya selama dikonsumsi dengan wajar. Hindari pula mengkonsumsi madu saat usia kandungan masih sangat baru, minimal kandungan telah berusia 5 atau enam bulan. Sebab konon bakteri yang ada di lebah madu bisa menstimulasi kurang sehatnya perkembangan janin. semoga bermanfaat

Sumber: madusumbawa.com
Foto: jaringanmaduhutansumbawa

Jumat, 02 Desember 2016

Madu Rinjani


Kelompok tani  SARI MADU, Desa Mumbul Sari, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, dengan hasil panen berupa madu, terbentuk tanggal 10 Juli 2006 silam. Kelompok Tani Sari Madu ini telah mampu mengembangkan usahanya melalui 34 orang anggotanya dengan luas areal yang menjadi garapan anggota kelompoknya 26,15 Ha.

Latar belakang terbentuknya kelompok Tani Sari Madu didasarkan atas inisiatif dan kesadaran dari seluruh warga masyarakat desa atas pengalaman masyarakat betapa sulit dan tidak enak hidup dan bekerja sendiri-sendiri. Sehingga para tokoh agama, tokoh masyarakat bermusyawarah sepakat untuk membentuk sebuah kelompok yang kemudian dinamakan Kelompok Tani Sari Madu, Di awal terbentuknya, hal-hal yang dilakukan anggota kelompok Tani Sari Madu di wilayah ini adalah tanaman jagung dan jambu mente. Seiring dengan berjalannya waktu, kelompok ini juga telah mampu mengembangkan usaha lain yaitu Budidaya Lebah Madu yang ternyata saat ini menjadi produk unggulan dari Kelompok Tani Sari Madu.

Pengalaman membuktikan bahwa budidaya lebah madu yang dijalankan anggota kelompoknya, ternyata tidak membutuhkan lahan yang luas, namun hasilnya sungguh luar biasa. Hal inilah yang membuat anggota kelompok semakin berminat untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian, maka niat anggota kelompok dalam mengembangkan usahanya tersebut terus bermunculan untuk tetap berkeinginan untuk menanam pohon di lahan yang memang menjadi areal produksi madu miliknya.

Bersama Pemerintah Daerah Kab. Lombok Utara bekerja keras melakukan upaya-upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta perbaikan lingkungan secara serius dan terus-menerus agar pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya hutan melalui pengembangan tanaman dan hasil hutan bukan kayu dilaksanakan secara optimal dan berkelanjutan. Dengan melakukan program tersebut, tentu bencana tanah longsor dapat dicegah, sehingga masyarakat dapat hidup dengan tenang, aman dan sejahtera. Nampak usaha nyata di mana terlihat kesadaran masyarakat untuk menanam pohon dan memperbaiki lahan kritis dan gersang menjadi hijau. Dari segi ekologi memang sudah nampak baik, namun masih belum menjamin perbaikan ekonomi masyarakat. Untuk itu Bupati minta untuk berkreasi dan mencari solusi agar dapat dikembangkan program yang dapat meningkatkan pendapatan petani, seperti yang nampak saat ini pengembangan budidaya lebah madu.

Saat ini peternak lebah madu di Desa Mumbul Sari, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, kewalahan memenuhi permintaan konsumen karena volume produksi masih terbatas. Menurut Syafruddin Ketua Kelompok Tani, pada musim kemarau seperti sekarang permintaan sedang ramai karena madu yang diproduksi lebih bagus kualitasnya dibandingkan saat musim hujan. Namun upaya menambah skala produksi masih dihadapkan pada kendala ketersediaan pakan berupa jenis bunga yang menjadi sumber makanan lebah. Sumber pakan yang tersedia saat ini masih sebatas pada jenis bunga pohon dadap dan pohon kapuk. Diharapkan adanya aneka jenis bunga yang bisa jadi sumber pakan, sehingga mempengaruhi kualitas rasa madu. Namun hal ini masih sulit diwujudkan, apalagi pada musim hujan, bunga agak jarang. Kendala lainnya adalah menekan kadar air yang terkandung dalam madu sebagai akibat musim hujan.

Untuk itu perlu dilakukan upaya mengkomunikasikan Madu Mumbulsari, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan usaha tani yang lebih maju. Di bawah ini adalah proses pembuatan materi komunikasi visual dalam beberapa alternatif desain untuk kebutuhan promosi Madu Mumbulsari, hasil eksplorasi Yashinta dan rekan-rekan. Mereka adalah para mahasiswa DKV School of Design BINUS University, yang turut mendukung kegiatan Festival Panen Raya Nusantara.

Sumber: panenrayanusantara

Madu Sumbawa Masih Menjadi Madu Terbaik Nasional


Madu Sumbawa saat ini masih menjadi madu terbaik nasional. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, madu sumbawa saat ini banyak yang di kirim ke luar daerah terutama jakarta, bogor, bekasi dan sebagian jawa timur.

Namun permintaan yang sangat besar ini sedikit membuat para pengumpul madu hutan sumbawa, khususnya yang masuk dalam perkumpulan koperasi merasa kelimpungan.

Untuk mengatasi hal tersebut, kami menawarkan madu jenis lainnya juga selain madu sumbawa, yakni madu Trigona. Madu jenis ini relatif lebih mahal dibandngkan madu sumbawa, asalnya juga bukan dari sumbawa tetapi dai Lombok Nusa Tenggara Barat.

Madu Trigona dijual di petani dengan harga pasaran 250 ribu per botolnya dan kami packing ulang dengan jerigen 500 ml harga 200ribu rupiah.

Sumber: madusumbawa

Kamis, 01 Desember 2016

Cara Uji Keaslian Madu Asli


Cara menguji keaslian madu asli ini hanya berdasarkan pengalaman saja, bukan berdasarkan penelitian ilmiah. Namun begitu cukup meyakinkan. Dan belakangan saya baru tahu, beberapa cara ini ini sebetulnya tidak bisa mensahihkan cara pengetesan madu asli. Hanya untuk melihat kadar air madu.

Pertama: Menguji Madu Asli dengan Cara membakar

Cara ini pernah disiarkan sebuah televisi swasta dan layak anda coba. Coba anda tuangkan madu di sebuah sendok dan bakar. Indikator keaslian akan terlihat ketika anda melihat busa melimpah dari didihan madu yang di bakar, dan hal ini tidak terjadi pada madu palsu.

Indikator kedua, jika setelah dibiarkan dingin, baku yang sudah dibakar tadi coba aduk dengan batang korek api atau apa saja, madu asli akan serupa benang-benang putih yang lembut, jika ditarik tidak akan membentuk benang keras dan mudah patah seperti halnya terjadi pada madu palsu. Biasanya orang membuat madu palsu dari bahan dasar gula, maka anda bisa lihat karakteristiknya akan sama ketika anda bakar gula putih dengan cara yang sama.

Kedua : Coba anda teteskan madu asli di kuku anda, jika langsung jatuh meleleh berarti kadar air madu asli ini tinggi. Dan biasanya kadar air inilah yang menunjukkan kualitas madu tersebut. Semakin kental semakin bagus.

Ketiga : bawa ke BP POM dan minta hasil analisisnya terkait kandungan madu.

Ya hanya itu cara yang paling tepat menurut pengalaman kami Madu Sumbawa terkait Cara Uji Keaslian Madu Asli. Selebihnya tentu akan lebih meyakinkan bila anda langsung ambil sendiri dari sarangnya untuk mendapatkan madu yang benar-benar asli.

Sumber: madusumbawa

Rabu, 30 November 2016

Jaga Kualitas Madu, Pemerintah KSB Berencana Buat Perda

Kualitas madu Sumbawa sudah terkenal dan dicari oleh banyak orang. Peluang itu justru disalah gunakan oleh oknum tertentu dengan cara melakukan pemalsuan. Hal itu sudah diketahui pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sehingga berencana pada tahun 2014 mendatang akan mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang madu Sumbawa.
Bupati KSB, Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM beberapa waktu lalu mengakui jika permintaan madu Sumbawa terus meningkat, sehingga perlu dibuat regulasi yang tepat, terutama untuk memberikan jaminan, bahwa madu yang dibeli itu murni produk lebah yang hidup di alam Sumbawa, bukan madu buatan atau campuran yang tidak sedikit terjual bebas di berbagai daerah, terutama diluar pulau Sumbawa.
“Memang perlu kita buat regulasi hukumnya atau dalam bentuk Perda yang mengatur khusus tentang peredaran madu Sumbawa, agar kita tidak lagi melihat adanya madu Sumbawa yang palsu terjual, karena hal itu justru merusak citra dan akan mengganggu pangsa pasar madu Sumbawa itu sendiri,” ucap Kyai Zul sapaan akrab Bupati KSB.
Untuk memberikan jaminan madu yang terjual asli dari pulau Sumbawa dan bukan madu palsu, Kyai Zul juga mengaku akan meminta kelompok pencari madu alam baik yang berada diwilayah Desa Mataiyang kecamatan Brang Ene maupun di Desa Bangkat Monte kecamatan Brang Rea untuk membentuk koperasi. Koperasi itu sendiri yang akan menampung hasilnya. “Perlu ada koperasi yang menampung dan menjual madu asli Sumbawa, agar terjaga kualitas aslinya,” lanjut Kyai Zul.
Masih keterangan Kyai Zul, upaya serius yang dilakukan itu untuk mengembalikan pamor keaslian Madu Asli Sumbawa, jadi semuanya harus diproteksi, dan diberikan jaminan kepada konsumen yang datang dari luar daerah, jika madu Sumbawa yang dibeli melalui koperasi murni dan asli.
Perda yang akan dihasilkan nanti bukan hanya akan menjaga aspek kwalitas, tetapi spesies dari Lebah Madu juga akan dilindungi dan dilestarikan dalam satu prodak aturan sehingga bisa berkembang dengan aman. “Kita bisa terus meningkatkan produksi, namun jangan sampai merusak spesiesnya, jadi beberapa aspek akan diatur dalam Perda itu sendiri,” terang Kyai Zul.
Pada kesempatan itu, Kyai Zul berharap kepada semua masyarakat, terutama pencari madu untuk ikut menjaga keaslian dari produk itu sendiri, karena upaya pemerintah untuk menjaga kualitas akan sia-sia, jika masyarakat pelaku sendiri justru merusak citra dan keasliannya. “Urusan harga bukan menjadi persoalan, karena konsumen tetap akan membeli, jika madu itu sendiri dijamin keasliannya,” tegas Kyai Zul.
Foto: yadhie2803

Minggu, 27 November 2016

DARI FESTIVAL PANEN RAYA NUSANTARA: Sharing Pengalaman Perlindungan Madu Sumbawa


Festival Panen Raya Nusantara di selenggarakan oleh NTFP-EP  Indonesia,WWF Indonesia, Wahana  Lingkungan  Hidup  Indonesia  (WALHI), KEHATI,  GEF  SGP,Kemitraan, RECOFTC, Aliansi  Masyarakat  Adat  Nusantara  (AMAN), Aliansi  Organis  Indonesia (AOI),  Samdhana Institute,Perkumpulan  TELAPAK,  Jaringan Madu  Hutan  Nusantara (JMHI)  ,  Jasa  Menenun Mandiri,  Sintang  ,Yayasan  Riak  Bumi, Pontianak,  Yayasan Dian Tama,  Pontianak,  Kemitraan, Perkumpulan  Indonesia  Berseru (IB), Rumah Organik, Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM),WARSI, Jambi , Yayasan Anak  Dusun  Papua  (YADUPA)  Jayapura,  Yayasan  Mitra Insani  (YMI)  Riau, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Lampung. Dilaksanakan di Lapangan Banteng Jakarta Pusat tanggal 6 - 7 Juni 2015.

Festival “Panen Raya Nusantara: Menuju Ekonomi Komunitas Adil Lestari” digagas berdasarkan
keprihatinan  akan  perhatian  terhadap  produk-produk  komunitas  yang  masih termarjinalkan.
Padahal potensi dan ceruk pasar terhadap produk-produk komunitas sangat besar baik ditingkat daerah, nasional maupun manca negara. Festival ini tidak hanya bersifat perayaan semata, tetapi
mencoba menghadirkan terobosan mekanisme injeksi bisnis produk komunitas dengan penggiat
industri  kreatif  untuk  meningkatkan  daya  jual  dan  pemahaman  akan  produk komunitas  kepada
publik.

Selain  pameran,  berbagai  acara  juga  telah  di  persiapkan  diantaranya  adalah  Talkshow dengan
tema  “Produk Komunitas dan Hak Kekayaan Intelektual” –  Talkshow  ini  akan  membahas
terkait Hak Kekayaan Intelektual komunitas, dikaitkan dengan rejim paten yang berlaku saat ini.

Tema  “Produk  Komunitas  dan  Hak  Kekayaan  Intelektual”    Talkshow  ini  akan membahas
terkait Hak Kekayaan Intelektual komunitas, dikaitkan dengan rejim paten yang berlaku saat ini.
Hari/tgl   : Sabtu /6 Juni 2015, 10.30 -12.00 WIB. Tempat Lapangan Banteng,  Jalan Lapangan Banteng Barat Jakarta Pusat.

Narasumber terdiri Sharing sukses Geografik Indication dari 1. Julmansyah (Jaringan Madu Hutan Sumbawa), dan FORMADAT Krayan Kalimantan Utara 2.  Prof. Dr. Agus Sardjono, SH, MH (Dosen Hukum Universitas Indonesia). “Analisis Peluang  dan  Ancaman
Kebijakan  Nasional  dan  Internasional  atas  GRTKF Indonesia”, 2. Abdon Nababan dari Sekjen AMAN dengan Moderator Rasdi Wangsa dari Aliansi Organik Indonesia (AOI).

Keberhasilan perlindungan komoditi madu Sumbawa menurut Julmansyah akibat dari adanya upaya pencatatan (record) atas semua tahaan dan segala bentuk pengetahuan masyarakat (community knowladge) terkait dengan madu Sumbawa. Hal tersebut didukung oleh Prof. Dr. Agus Sardjono, menurutnya kendala komunitas di Indonesia adalah sebangain besar karena kuatnya budaya tutur atau verbal sehingga diperlukan upaya penulisan bagi pengetahuan masyarakat.

Perlindungan komoditi madu Sumbawa juga merupakan produk kehutanan pertama yang telah mendapat perlindungan dari negara, sementara menurut Julmansyah sebagian besar komoditi yang telah mendapat perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Indikasi Geografis adalah kopi dari berbagai daerah.

Sumber: jaringanmaduhutansumbawa

Minggu, 20 November 2016

Khasiat Madu Putih


Madu Putih Inti Royal Jelly Asli Sumbawa
Royal Jelly adalah inti madu yang diambil langsung dari sarang-sarang tawon di hutan-hutan pulau Sumbawa.

Flora 3 in 1 adalah madu plus royal jelly dan bee pollen dari 3 komponen utama dipadu menjadi satu madu royal jelly dan bee pollen dihasilkan oleh jenis lebah unggul "Apis Melivera" dengan cara alami di hutan Sumbawa tanpa tambahan bahan pengawet atau bahan kimia lainnya.
Keterangan: Bee pollen yang digunakan adalah pollen yang telah mengalami proses pemecahan sel, proses tersebut tidak melalui proses kimiawi.

Khasiat mengobati:
- Step (panas dalam, sariawan)
- tambah tenaga
- obat batuk, sesak napas
- Maag
- pegal-pegal
- persendian terasa linu
- sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak, bisa dipakai masker
- memulihkan tenaga baru
Inti Madu yang bermutu

Khasiat dan kegunaan Madu Murni + Royal Jelly dan Bee Pollen:
- Memulihkan stamina
- Step (panas dalam)
- Sariawan
- Sakit kuning
- Batuk-batuk
- Maag, pegal-pegal, persendian terasa linu
- Menambah nafsu makan
- Berguna buat pertumbuhan anak-anak
- Bisa dipakai masker
- Mengatasi Kelelahan
- Menormalkan peredaran darah

Royal Jelly mengobati:
- Liver, Jantung
- Lemah syahwat
- Asma (sesak nafas)
- Reumatik
- Tekanan darah tinggi
- Melarutkan lemak yang kurang berfungsi

Aturan minum:
Dewasa: 2-3 sendok makan
Anak-anak: 1-2 sendok makan

Sumber: fazzaku
Foto: maduputih

Jumat, 18 November 2016

NTB Klaster Madu Nasional


Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB Ir. Hartina, MM menyatakan, NTB memiliki potensi madu hutan yang sangat besar yakni Madu Sumbawa yang sudah terkenal di tingkat nasional dan internasional. Oleh karena itu, Kementerian Kehutanan telah menetapkan madu khas NTB yaitu Madu Sumbawa sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ungggulan nasional dan Provinsi NTB sebagai lokasi pengembangan klaster madu nasional.

“Potensi Madu Sumbawa sangat besar dan terkenal, posisinya hampir ada di seluruh kecamatan di Pulau Sumbawa. Mulai dari ujung barat Pulau Sumbawa sampai ujung timurnya Pulau Sumbawa,” kata Hartina dalam acara Pekan Madu Nasional I – tahun 2011, yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB, Selasa (12/7/2011).

Hartina mengatakan, Madu Sumbawa merupakan madu hutan yang memiliki ke-khasan tersendiri dan hanya ada di Pulau Sumbawa. Potensinya yang besar mendorong pemerintah daerah untuk terus mengembangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah hutan.

Salah satu Srikandi NTB ini juga menjelaskan, bahwa penyelenggaraan Pekan Madu Nasional I tahun 2011, salah satunya dilatarbelakangi dengan adanya potensi Madu Sumbawa yang sangat besar. Disamping itu, sebagai provinsi yang telah ditetapkan sebagai kluster madu nasional, pemerintah daerah berkeinginan untuk terus menggaungkan pengembangan dan melestarikan budidaya madu sebagai salah satu bahan pangan menyehatkan.

Lebih lanjut, Hartina mengatakan, Pekan Madu Nasional I tahun 2011 digelar sebagai inisiasi, strategi dan sebuah langkah terobosan untuk mempromosikan dan memperkuat citra produk Madu Sumbawa di masyarakat luas, baik lokal, nasional maupun dunia internasional.

“Selain itu, juga untuk memperkenalkan madu yang merupakan salah satu dari tenurial atau kebijakan dari pemerintah dalam memberikan akses kepada masyarakat untuk menikmati hasil hutan bukan kayu,” imbuh Hartina.

Dikatakan, Pekan Madu Nasional I tahun 2011 juga dilatarbelakangi adanya pertemuan internasional ahli-ahli kehutanan yang berlangsung dari tanggal 11 – 15 Juli 2011 di Hotel Santosa, Kawasan Wisata Senggigi, Lombok Barat.

Hartina berharap, dengan Penyelenggaraan Pekan Madu Nasional I tahun 2011, dapat lebih mendorong dan menggugah kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi madu sebagai sumber gizi sehingga mampu membentuk masyarakat yang sehat dan berdayasaing.

Sedangkan pada rangkaian kegiatan Pekan Madu Nasional I tahun 2011 juga dilaksanakan pameran produksi madu, pekan promosi madu, temu usaha madu dan gebyar minum madu oleh 10.000 peserta.

Hartina menyatakan, setelah dilaksanakan Gebyar Minum Madu oleh 10.000 peserta, pihaknya akan melakukan kampanye konsumsi madu di tempat-tempat strategis, antara lain ke pasar-pasar tradisional , puskesmas, rumah sakit, terminal dan daerah pelabuhan.

“Besok tanggal 13 Juli ini, kami akan melakukan kampanye di daerah Lombok Selatan. Dilanjutkan pada tanggal 14 di daerah Lombok Timur. Dalam hal ini, kampanye akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran kehutanan dan penyuluh kehutanan,” ujarnya

Sumber: yamtia
Foto: maduhutanntb

Sabtu, 12 November 2016

Budidaya Madu di Pekarangan Sempit


Siapa tak kenal madu dan khasiatnya yang sangat luar biasa bagi kesehatan dan penyembuhan berbagai jenis penyalit berat apalagi ringan. Rasanya yang manis dan dihasilkan dari sarang lebah ini dikenal sejak nenek moyang manusia pertama lahir di dunia ini. Madu ini merupakan telur-telur dari ratu lebah yang tinggal di dalam sarang. Saat masanya sang ratu akan bertelur dan menempel pada sarang yang sudah disiapkan lebah jantan.

Telur-telur ini lalu diperas dan diambil sarinya dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Diminum langsungpun rasanya sangat manis. Proses mendapatkan pembuatannya yang unik dari lebah inilah yang membuat madu dihargakan cukup mahal. Sebotol bisa terjual antara Rp 40 Ribu hingga ratusan ribu. Inilah madu berkualitas yang biasanya langsung diambil dari alam.

Di kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat misalnya, masyarakat Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik dikembangkan budidaya lebah madu. Padahal dilihat dari tofografi alamnya dan keberadaan desa ini tidak cocok untuk mengembangkan madu. Pasalnya desa ini terletak jauh dari daerah pegunungan,hutan,  perbukitan maupun persawahan. Bahkan desa ini dihuni warga yang dikenal padat penduduknya. Namun masyarakat disana tidak kehilangan akal untuk membudidayakan lebah madu ini.

Masyarakat di desa yang dikenal dengan desa budaya ini mengembangkan lebah madu di pekarangan rumah yang sempit bahkan di gang-gang masuk perumahan penduduk, lebah ini dibudidayakan. “Budidaya madu di desa ini oleh masyarakat pada umumnya dilakukan di halaman-halaman rumah yang sempit atau di gang-gang masuk perumahan,” L. Supratman,  Ketua Kelompok Budidaya Lebah Madu Peringgsela.

Menurut L. Supratman, dala  kelompok ini dianggotai 30 orang. Dan setiap anggota memiliki 10-30 kotak lebah madu. Panjang kotaknya tak sampai setengah meter. Kotaknya terbuat dari belahan-belahan bambu. Kotak bambu ini merupakan rumah bagi lebah-lebah peliharaannya dan sangatlah sederhana. Selain itu ada juga yang dipelihara di dalam kotak seperti budidaya lebah madu pada umumnya.

Jumlah kotak tergantung dari luas sempitnya halaman rumah. Kelompok Swadaya Madu ini diwadahi oleh Organisasi Pusat pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Lenka Indika. Soal makanan, lebah-lebah ini mencari makan di lingkungan sekitarnya, bahkan lebah ini sanggup terbang hingga tiga kilometer untuk mencari makanan.

Dari hasil panen lebah madu selama ini yang dihasilkan dari kotak lebah tersebut bisa menghasilkan lebah madu satu botol, bahkan kurang dan kadang ada yang lebih. Artinya jumlah madu yang dihasilkan jumlahnya terbatas. “Itulah salah satu faktor mengapa madu dari hasil budidaya ini dijual mahal antara Rp 80 ribu hingga Rp 150 ribuan. Namun dijamin asli dan pasti moncer. Yang beli bisa peras sendiri atau diperasin,” tutur Supratman.

Karena masih terbatasnya hasil madu dari budidaya lebah disini, konsumen yang menginginkan madu Pringgasela harus jauh-jauh hari memesannya terlebih dahulu. Bahkan sebelum masa panen tiba, sudah ada yang boking duluan. “Karena itu kita tak pernah kesulitan memasarkan madu ini, walaupun lokasi budidayanya di lorong sempit dan tanah sempit,” kata Supratman.

Bahkan jika kondisi sangat limit, konsumen berani membayar lebih mahal hingga Ratusan ribu per botol. Hasil budidaya lebah madu Pringgasela ini justru sudah dikemas apfik sedemikian rupa dan diberikan label yang juga dititipkan di toko-toko maupun apotik di Lombok.

Sumber: kampung

Senin, 07 November 2016

Jenis dan Manfaat Madu Sumbawa


Jenis madu NTB
Di NTB madu diproduksi dengan dua cara yaitu :

1. Madu Hutan : Madu yang dipanen langsung dari hutan (madu hutan) dengan jenis lebah Apis Dorsata.  Madu hutan NTB umumnya berasal dari Kabupaten Sumbawa yang merupakan salah satu daerah penghasil madu alam terbaik di Indonesia, dan keberadaan madu ini sudah dikenal di seluruh tanah air. Terkenalnya khasiat madu Sumbawa disebabkan oleh sumber pakan madu yang berasal dari lebah liar yang habitatnya berada di dalam hutan.

2. Madu Budidaya : Madu yang diperoleh dari hasil budi daya dengan jenis lebah Apis Cerana dan Trigona Sp. Madu budidaya berasal dari pulau Lombok. Umumnya di budidayakan oleh masyarakat yang tinggal disekitar kawasan hutan. Budidaya madu dilakukan oleh masyarakat di pekarangan rumah atau dikebun mereka. Lebah ini dibudidayakan dengan menggunakan Stup dan Gelodog.
Bermacam jenis madu, hal ini tergantung dari musim bunga, jika Tawon digembala ditempat-tempat perkebunan akan diperoleh jenis madu mnurut perkebunan atau hutan itu, dibawah ini merupakan bermacam jenis madu yang ada dipasaran :
Madu Bunga Kapuk (Randu)
Madu Bunga Karet
Madu Bunga Kopi
Madu Bunga Lengkeng
Madu Bunga Sonokeling
Madu Bunga Durian
Madu Bunga Rambutan
Madu Bunga Apel
Madu Bunga Jambu air
Madu Bunga Mangga
Madu Bunga Kaliandra
Madu Bunga Mahoni
Madu Bunga Jambu Mede
Madu Hutan

Madu bisa dikonsumsi oleh anak-anak sampai orang dewasa termasuk janin yang masih ada di dalam kandungan ibunya.

Manfaat madu NTB
Berikut ini adalah 7 manfaat madu:
1. Janin : Janin yang masih ada di dalam kandungan pada setiap orang tidak sama, ada yang kuat ada yang lemah, untuk membantu memperkuat janin dalam kandungan salah satunya adalah dengan mengkonsumsi madu.
2. Ibu Hamil : Madu membantu menjaga stamina dan kesehatan selama mengandung bayi, dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan.

3. Bayi : Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat terkait dengan kecerdasan pikiran (IQ ) dan kecerdasan mental ( EQ ). Hal ini dapat dilihat dewasa ini aneka produk makanan tambahan baik susu atau bubur bayi yang di formulasikan dengan madu seperti Dancow , Frisian Flag , Sustagen ,dsb . Untuk itu kenapa tidak kita berikan saja bagi buah hati kita yang terbaik ,yaitu madu.

4. Anak-anak : membantu agar nafsu makan meningkat ( adanya unsur vitamin B yang lengkap dalam madu), sehingga anak tumbuh sehat , lincah dan riang serta tahan penyakit.

5. Remaja : Khasiat madu pada akil baligh remaja membuat tumbuh sangat cepat ,gizi yang baik dan teratur akan membuat pertumbuhan tubuh menjadi sempurna.

6. Dewasa : stres adalah kondisi yang banyak dialami oleh para pekerja keras akibat dari kerja keras dan kurangnya asupan makanan bergizi yang pada akhirnya bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti thypus, radang dan infeksi bakteri lainnya. Madu adalah solusi terbaik untuk pekerja keras.

7. Lanjut Usia : untuk kita yang sudah menginjak usia lanjut, kita sadar bahwa organ tubuh kita sudah tidak seperti muda dulu. Jadi hal yang sangat penting dalam membantu stabilitas atau kondisi tubuh kita adalah dengan mengkonsumsi madu

Disamping itu, madu memiliki zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai bakteri fatogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit infeksi yang dapat disembuhkan dan dihambat dengan mengkonsumsi madu secara teratur adalah :
Sariawan, Batuk dan demam, Penurun panas, Mengurangi rasa mual, Gangguan pencernaan, mencegah radang usus besar, Gatal-gatal dan alergi, Gigitan serangga, Penyakit jantung, paru-paru, Mencegah penyakit hati (lever dan hepatitis).

Penyakit-penyakit yang dapat mengganggu funsi mata, syaraf dan telinga, Infeksi salura pernafasan atas (ISPA), Memperkuat janin yang lemah dalam kandungan, Menjaga stamina dan kesehatan ibu hamil, membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan, Membantu napsu makan.

Menurut farmakope china penggunaan madu dapat meringankan nyeri di perut, menekan batuk dan menghilangkan sembelit, menyehatkan tubuh, sebagai anti radang, suplemen makanan, pemanis juga untuk kecantikan, memperlambat perkembangan sel-sel kanker, dll

Khasiat madu NTB
Madu merupakan cairan yang dihasilkan dari perut lebah. Sejak dahulu kala madu sudah digunakan sebagai obat. Idalam literature kitab-kitab suci Agama sudah dinyatakan bahwa madu merupakan sebagai obat bagi segala penyakit. Dahulu kala raja dan ratu memakai madu untuk keperkasaan dan kecantikan.

Untuk mendapatkan khasiat dan manfaat dari madu, dalam mengkonsumsi sebaiknya menggunakan takaran yang direkomendasikan dan dicampur dengan air hangat sebanyak satu gelas.

Pagi :
Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan
Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Siang :
Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan
Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Malam :
Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan
Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Sumber: maduhutanntb