Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB Ir. Hartina, MM menyatakan, NTB memiliki potensi madu hutan yang sangat besar yakni Madu Sumbawa yang sudah terkenal di tingkat nasional dan internasional. Oleh karena itu, Kementerian Kehutanan telah menetapkan madu khas NTB yaitu Madu Sumbawa sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ungggulan nasional dan Provinsi NTB sebagai lokasi pengembangan klaster madu nasional.
“Potensi Madu Sumbawa sangat besar dan terkenal, posisinya hampir ada di seluruh kecamatan di Pulau Sumbawa. Mulai dari ujung barat Pulau Sumbawa sampai ujung timurnya Pulau Sumbawa,” kata Hartina dalam acara Pekan Madu Nasional I – tahun 2011, yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB, Selasa (12/7/2011).
Hartina mengatakan, Madu Sumbawa merupakan madu hutan yang memiliki ke-khasan tersendiri dan hanya ada di Pulau Sumbawa. Potensinya yang besar mendorong pemerintah daerah untuk terus mengembangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah hutan.
Salah satu Srikandi NTB ini juga menjelaskan, bahwa penyelenggaraan Pekan Madu Nasional I tahun 2011, salah satunya dilatarbelakangi dengan adanya potensi Madu Sumbawa yang sangat besar. Disamping itu, sebagai provinsi yang telah ditetapkan sebagai kluster madu nasional, pemerintah daerah berkeinginan untuk terus menggaungkan pengembangan dan melestarikan budidaya madu sebagai salah satu bahan pangan menyehatkan.
Lebih lanjut, Hartina mengatakan, Pekan Madu Nasional I tahun 2011 digelar sebagai inisiasi, strategi dan sebuah langkah terobosan untuk mempromosikan dan memperkuat citra produk Madu Sumbawa di masyarakat luas, baik lokal, nasional maupun dunia internasional.
“Selain itu, juga untuk memperkenalkan madu yang merupakan salah satu dari tenurial atau kebijakan dari pemerintah dalam memberikan akses kepada masyarakat untuk menikmati hasil hutan bukan kayu,” imbuh Hartina.
Dikatakan, Pekan Madu Nasional I tahun 2011 juga dilatarbelakangi adanya pertemuan internasional ahli-ahli kehutanan yang berlangsung dari tanggal 11 – 15 Juli 2011 di Hotel Santosa, Kawasan Wisata Senggigi, Lombok Barat.
Hartina berharap, dengan Penyelenggaraan Pekan Madu Nasional I tahun 2011, dapat lebih mendorong dan menggugah kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi madu sebagai sumber gizi sehingga mampu membentuk masyarakat yang sehat dan berdayasaing.
Sedangkan pada rangkaian kegiatan Pekan Madu Nasional I tahun 2011 juga dilaksanakan pameran produksi madu, pekan promosi madu, temu usaha madu dan gebyar minum madu oleh 10.000 peserta.
Hartina menyatakan, setelah dilaksanakan Gebyar Minum Madu oleh 10.000 peserta, pihaknya akan melakukan kampanye konsumsi madu di tempat-tempat strategis, antara lain ke pasar-pasar tradisional , puskesmas, rumah sakit, terminal dan daerah pelabuhan.
“Besok tanggal 13 Juli ini, kami akan melakukan kampanye di daerah Lombok Selatan. Dilanjutkan pada tanggal 14 di daerah Lombok Timur. Dalam hal ini, kampanye akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran kehutanan dan penyuluh kehutanan,” ujarnya
Sumber: yamtia
Foto: maduhutanntb