Rabu, 30 November 2016

Jaga Kualitas Madu, Pemerintah KSB Berencana Buat Perda

Kualitas madu Sumbawa sudah terkenal dan dicari oleh banyak orang. Peluang itu justru disalah gunakan oleh oknum tertentu dengan cara melakukan pemalsuan. Hal itu sudah diketahui pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sehingga berencana pada tahun 2014 mendatang akan mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang madu Sumbawa.
Bupati KSB, Dr KH Zulkifli Muhadli, SH, MM beberapa waktu lalu mengakui jika permintaan madu Sumbawa terus meningkat, sehingga perlu dibuat regulasi yang tepat, terutama untuk memberikan jaminan, bahwa madu yang dibeli itu murni produk lebah yang hidup di alam Sumbawa, bukan madu buatan atau campuran yang tidak sedikit terjual bebas di berbagai daerah, terutama diluar pulau Sumbawa.
“Memang perlu kita buat regulasi hukumnya atau dalam bentuk Perda yang mengatur khusus tentang peredaran madu Sumbawa, agar kita tidak lagi melihat adanya madu Sumbawa yang palsu terjual, karena hal itu justru merusak citra dan akan mengganggu pangsa pasar madu Sumbawa itu sendiri,” ucap Kyai Zul sapaan akrab Bupati KSB.
Untuk memberikan jaminan madu yang terjual asli dari pulau Sumbawa dan bukan madu palsu, Kyai Zul juga mengaku akan meminta kelompok pencari madu alam baik yang berada diwilayah Desa Mataiyang kecamatan Brang Ene maupun di Desa Bangkat Monte kecamatan Brang Rea untuk membentuk koperasi. Koperasi itu sendiri yang akan menampung hasilnya. “Perlu ada koperasi yang menampung dan menjual madu asli Sumbawa, agar terjaga kualitas aslinya,” lanjut Kyai Zul.
Masih keterangan Kyai Zul, upaya serius yang dilakukan itu untuk mengembalikan pamor keaslian Madu Asli Sumbawa, jadi semuanya harus diproteksi, dan diberikan jaminan kepada konsumen yang datang dari luar daerah, jika madu Sumbawa yang dibeli melalui koperasi murni dan asli.
Perda yang akan dihasilkan nanti bukan hanya akan menjaga aspek kwalitas, tetapi spesies dari Lebah Madu juga akan dilindungi dan dilestarikan dalam satu prodak aturan sehingga bisa berkembang dengan aman. “Kita bisa terus meningkatkan produksi, namun jangan sampai merusak spesiesnya, jadi beberapa aspek akan diatur dalam Perda itu sendiri,” terang Kyai Zul.
Pada kesempatan itu, Kyai Zul berharap kepada semua masyarakat, terutama pencari madu untuk ikut menjaga keaslian dari produk itu sendiri, karena upaya pemerintah untuk menjaga kualitas akan sia-sia, jika masyarakat pelaku sendiri justru merusak citra dan keasliannya. “Urusan harga bukan menjadi persoalan, karena konsumen tetap akan membeli, jika madu itu sendiri dijamin keasliannya,” tegas Kyai Zul.
Foto: yadhie2803

Minggu, 27 November 2016

DARI FESTIVAL PANEN RAYA NUSANTARA: Sharing Pengalaman Perlindungan Madu Sumbawa


Festival Panen Raya Nusantara di selenggarakan oleh NTFP-EP  Indonesia,WWF Indonesia, Wahana  Lingkungan  Hidup  Indonesia  (WALHI), KEHATI,  GEF  SGP,Kemitraan, RECOFTC, Aliansi  Masyarakat  Adat  Nusantara  (AMAN), Aliansi  Organis  Indonesia (AOI),  Samdhana Institute,Perkumpulan  TELAPAK,  Jaringan Madu  Hutan  Nusantara (JMHI)  ,  Jasa  Menenun Mandiri,  Sintang  ,Yayasan  Riak  Bumi, Pontianak,  Yayasan Dian Tama,  Pontianak,  Kemitraan, Perkumpulan  Indonesia  Berseru (IB), Rumah Organik, Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM),WARSI, Jambi , Yayasan Anak  Dusun  Papua  (YADUPA)  Jayapura,  Yayasan  Mitra Insani  (YMI)  Riau, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Lampung. Dilaksanakan di Lapangan Banteng Jakarta Pusat tanggal 6 - 7 Juni 2015.

Festival “Panen Raya Nusantara: Menuju Ekonomi Komunitas Adil Lestari” digagas berdasarkan
keprihatinan  akan  perhatian  terhadap  produk-produk  komunitas  yang  masih termarjinalkan.
Padahal potensi dan ceruk pasar terhadap produk-produk komunitas sangat besar baik ditingkat daerah, nasional maupun manca negara. Festival ini tidak hanya bersifat perayaan semata, tetapi
mencoba menghadirkan terobosan mekanisme injeksi bisnis produk komunitas dengan penggiat
industri  kreatif  untuk  meningkatkan  daya  jual  dan  pemahaman  akan  produk komunitas  kepada
publik.

Selain  pameran,  berbagai  acara  juga  telah  di  persiapkan  diantaranya  adalah  Talkshow dengan
tema  “Produk Komunitas dan Hak Kekayaan Intelektual” –  Talkshow  ini  akan  membahas
terkait Hak Kekayaan Intelektual komunitas, dikaitkan dengan rejim paten yang berlaku saat ini.

Tema  “Produk  Komunitas  dan  Hak  Kekayaan  Intelektual”    Talkshow  ini  akan membahas
terkait Hak Kekayaan Intelektual komunitas, dikaitkan dengan rejim paten yang berlaku saat ini.
Hari/tgl   : Sabtu /6 Juni 2015, 10.30 -12.00 WIB. Tempat Lapangan Banteng,  Jalan Lapangan Banteng Barat Jakarta Pusat.

Narasumber terdiri Sharing sukses Geografik Indication dari 1. Julmansyah (Jaringan Madu Hutan Sumbawa), dan FORMADAT Krayan Kalimantan Utara 2.  Prof. Dr. Agus Sardjono, SH, MH (Dosen Hukum Universitas Indonesia). “Analisis Peluang  dan  Ancaman
Kebijakan  Nasional  dan  Internasional  atas  GRTKF Indonesia”, 2. Abdon Nababan dari Sekjen AMAN dengan Moderator Rasdi Wangsa dari Aliansi Organik Indonesia (AOI).

Keberhasilan perlindungan komoditi madu Sumbawa menurut Julmansyah akibat dari adanya upaya pencatatan (record) atas semua tahaan dan segala bentuk pengetahuan masyarakat (community knowladge) terkait dengan madu Sumbawa. Hal tersebut didukung oleh Prof. Dr. Agus Sardjono, menurutnya kendala komunitas di Indonesia adalah sebangain besar karena kuatnya budaya tutur atau verbal sehingga diperlukan upaya penulisan bagi pengetahuan masyarakat.

Perlindungan komoditi madu Sumbawa juga merupakan produk kehutanan pertama yang telah mendapat perlindungan dari negara, sementara menurut Julmansyah sebagian besar komoditi yang telah mendapat perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Indikasi Geografis adalah kopi dari berbagai daerah.

Sumber: jaringanmaduhutansumbawa

Minggu, 20 November 2016

Khasiat Madu Putih


Madu Putih Inti Royal Jelly Asli Sumbawa
Royal Jelly adalah inti madu yang diambil langsung dari sarang-sarang tawon di hutan-hutan pulau Sumbawa.

Flora 3 in 1 adalah madu plus royal jelly dan bee pollen dari 3 komponen utama dipadu menjadi satu madu royal jelly dan bee pollen dihasilkan oleh jenis lebah unggul "Apis Melivera" dengan cara alami di hutan Sumbawa tanpa tambahan bahan pengawet atau bahan kimia lainnya.
Keterangan: Bee pollen yang digunakan adalah pollen yang telah mengalami proses pemecahan sel, proses tersebut tidak melalui proses kimiawi.

Khasiat mengobati:
- Step (panas dalam, sariawan)
- tambah tenaga
- obat batuk, sesak napas
- Maag
- pegal-pegal
- persendian terasa linu
- sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak, bisa dipakai masker
- memulihkan tenaga baru
Inti Madu yang bermutu

Khasiat dan kegunaan Madu Murni + Royal Jelly dan Bee Pollen:
- Memulihkan stamina
- Step (panas dalam)
- Sariawan
- Sakit kuning
- Batuk-batuk
- Maag, pegal-pegal, persendian terasa linu
- Menambah nafsu makan
- Berguna buat pertumbuhan anak-anak
- Bisa dipakai masker
- Mengatasi Kelelahan
- Menormalkan peredaran darah

Royal Jelly mengobati:
- Liver, Jantung
- Lemah syahwat
- Asma (sesak nafas)
- Reumatik
- Tekanan darah tinggi
- Melarutkan lemak yang kurang berfungsi

Aturan minum:
Dewasa: 2-3 sendok makan
Anak-anak: 1-2 sendok makan

Sumber: fazzaku
Foto: maduputih

Jumat, 18 November 2016

NTB Klaster Madu Nasional


Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTB Ir. Hartina, MM menyatakan, NTB memiliki potensi madu hutan yang sangat besar yakni Madu Sumbawa yang sudah terkenal di tingkat nasional dan internasional. Oleh karena itu, Kementerian Kehutanan telah menetapkan madu khas NTB yaitu Madu Sumbawa sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ungggulan nasional dan Provinsi NTB sebagai lokasi pengembangan klaster madu nasional.

“Potensi Madu Sumbawa sangat besar dan terkenal, posisinya hampir ada di seluruh kecamatan di Pulau Sumbawa. Mulai dari ujung barat Pulau Sumbawa sampai ujung timurnya Pulau Sumbawa,” kata Hartina dalam acara Pekan Madu Nasional I – tahun 2011, yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB, Selasa (12/7/2011).

Hartina mengatakan, Madu Sumbawa merupakan madu hutan yang memiliki ke-khasan tersendiri dan hanya ada di Pulau Sumbawa. Potensinya yang besar mendorong pemerintah daerah untuk terus mengembangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah hutan.

Salah satu Srikandi NTB ini juga menjelaskan, bahwa penyelenggaraan Pekan Madu Nasional I tahun 2011, salah satunya dilatarbelakangi dengan adanya potensi Madu Sumbawa yang sangat besar. Disamping itu, sebagai provinsi yang telah ditetapkan sebagai kluster madu nasional, pemerintah daerah berkeinginan untuk terus menggaungkan pengembangan dan melestarikan budidaya madu sebagai salah satu bahan pangan menyehatkan.

Lebih lanjut, Hartina mengatakan, Pekan Madu Nasional I tahun 2011 digelar sebagai inisiasi, strategi dan sebuah langkah terobosan untuk mempromosikan dan memperkuat citra produk Madu Sumbawa di masyarakat luas, baik lokal, nasional maupun dunia internasional.

“Selain itu, juga untuk memperkenalkan madu yang merupakan salah satu dari tenurial atau kebijakan dari pemerintah dalam memberikan akses kepada masyarakat untuk menikmati hasil hutan bukan kayu,” imbuh Hartina.

Dikatakan, Pekan Madu Nasional I tahun 2011 juga dilatarbelakangi adanya pertemuan internasional ahli-ahli kehutanan yang berlangsung dari tanggal 11 – 15 Juli 2011 di Hotel Santosa, Kawasan Wisata Senggigi, Lombok Barat.

Hartina berharap, dengan Penyelenggaraan Pekan Madu Nasional I tahun 2011, dapat lebih mendorong dan menggugah kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi madu sebagai sumber gizi sehingga mampu membentuk masyarakat yang sehat dan berdayasaing.

Sedangkan pada rangkaian kegiatan Pekan Madu Nasional I tahun 2011 juga dilaksanakan pameran produksi madu, pekan promosi madu, temu usaha madu dan gebyar minum madu oleh 10.000 peserta.

Hartina menyatakan, setelah dilaksanakan Gebyar Minum Madu oleh 10.000 peserta, pihaknya akan melakukan kampanye konsumsi madu di tempat-tempat strategis, antara lain ke pasar-pasar tradisional , puskesmas, rumah sakit, terminal dan daerah pelabuhan.

“Besok tanggal 13 Juli ini, kami akan melakukan kampanye di daerah Lombok Selatan. Dilanjutkan pada tanggal 14 di daerah Lombok Timur. Dalam hal ini, kampanye akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran kehutanan dan penyuluh kehutanan,” ujarnya

Sumber: yamtia
Foto: maduhutanntb

Sabtu, 12 November 2016

Budidaya Madu di Pekarangan Sempit


Siapa tak kenal madu dan khasiatnya yang sangat luar biasa bagi kesehatan dan penyembuhan berbagai jenis penyalit berat apalagi ringan. Rasanya yang manis dan dihasilkan dari sarang lebah ini dikenal sejak nenek moyang manusia pertama lahir di dunia ini. Madu ini merupakan telur-telur dari ratu lebah yang tinggal di dalam sarang. Saat masanya sang ratu akan bertelur dan menempel pada sarang yang sudah disiapkan lebah jantan.

Telur-telur ini lalu diperas dan diambil sarinya dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Diminum langsungpun rasanya sangat manis. Proses mendapatkan pembuatannya yang unik dari lebah inilah yang membuat madu dihargakan cukup mahal. Sebotol bisa terjual antara Rp 40 Ribu hingga ratusan ribu. Inilah madu berkualitas yang biasanya langsung diambil dari alam.

Di kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat misalnya, masyarakat Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik dikembangkan budidaya lebah madu. Padahal dilihat dari tofografi alamnya dan keberadaan desa ini tidak cocok untuk mengembangkan madu. Pasalnya desa ini terletak jauh dari daerah pegunungan,hutan,  perbukitan maupun persawahan. Bahkan desa ini dihuni warga yang dikenal padat penduduknya. Namun masyarakat disana tidak kehilangan akal untuk membudidayakan lebah madu ini.

Masyarakat di desa yang dikenal dengan desa budaya ini mengembangkan lebah madu di pekarangan rumah yang sempit bahkan di gang-gang masuk perumahan penduduk, lebah ini dibudidayakan. “Budidaya madu di desa ini oleh masyarakat pada umumnya dilakukan di halaman-halaman rumah yang sempit atau di gang-gang masuk perumahan,” L. Supratman,  Ketua Kelompok Budidaya Lebah Madu Peringgsela.

Menurut L. Supratman, dala  kelompok ini dianggotai 30 orang. Dan setiap anggota memiliki 10-30 kotak lebah madu. Panjang kotaknya tak sampai setengah meter. Kotaknya terbuat dari belahan-belahan bambu. Kotak bambu ini merupakan rumah bagi lebah-lebah peliharaannya dan sangatlah sederhana. Selain itu ada juga yang dipelihara di dalam kotak seperti budidaya lebah madu pada umumnya.

Jumlah kotak tergantung dari luas sempitnya halaman rumah. Kelompok Swadaya Madu ini diwadahi oleh Organisasi Pusat pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Lenka Indika. Soal makanan, lebah-lebah ini mencari makan di lingkungan sekitarnya, bahkan lebah ini sanggup terbang hingga tiga kilometer untuk mencari makanan.

Dari hasil panen lebah madu selama ini yang dihasilkan dari kotak lebah tersebut bisa menghasilkan lebah madu satu botol, bahkan kurang dan kadang ada yang lebih. Artinya jumlah madu yang dihasilkan jumlahnya terbatas. “Itulah salah satu faktor mengapa madu dari hasil budidaya ini dijual mahal antara Rp 80 ribu hingga Rp 150 ribuan. Namun dijamin asli dan pasti moncer. Yang beli bisa peras sendiri atau diperasin,” tutur Supratman.

Karena masih terbatasnya hasil madu dari budidaya lebah disini, konsumen yang menginginkan madu Pringgasela harus jauh-jauh hari memesannya terlebih dahulu. Bahkan sebelum masa panen tiba, sudah ada yang boking duluan. “Karena itu kita tak pernah kesulitan memasarkan madu ini, walaupun lokasi budidayanya di lorong sempit dan tanah sempit,” kata Supratman.

Bahkan jika kondisi sangat limit, konsumen berani membayar lebih mahal hingga Ratusan ribu per botol. Hasil budidaya lebah madu Pringgasela ini justru sudah dikemas apfik sedemikian rupa dan diberikan label yang juga dititipkan di toko-toko maupun apotik di Lombok.

Sumber: kampung

Senin, 07 November 2016

Jenis dan Manfaat Madu Sumbawa


Jenis madu NTB
Di NTB madu diproduksi dengan dua cara yaitu :

1. Madu Hutan : Madu yang dipanen langsung dari hutan (madu hutan) dengan jenis lebah Apis Dorsata.  Madu hutan NTB umumnya berasal dari Kabupaten Sumbawa yang merupakan salah satu daerah penghasil madu alam terbaik di Indonesia, dan keberadaan madu ini sudah dikenal di seluruh tanah air. Terkenalnya khasiat madu Sumbawa disebabkan oleh sumber pakan madu yang berasal dari lebah liar yang habitatnya berada di dalam hutan.

2. Madu Budidaya : Madu yang diperoleh dari hasil budi daya dengan jenis lebah Apis Cerana dan Trigona Sp. Madu budidaya berasal dari pulau Lombok. Umumnya di budidayakan oleh masyarakat yang tinggal disekitar kawasan hutan. Budidaya madu dilakukan oleh masyarakat di pekarangan rumah atau dikebun mereka. Lebah ini dibudidayakan dengan menggunakan Stup dan Gelodog.
Bermacam jenis madu, hal ini tergantung dari musim bunga, jika Tawon digembala ditempat-tempat perkebunan akan diperoleh jenis madu mnurut perkebunan atau hutan itu, dibawah ini merupakan bermacam jenis madu yang ada dipasaran :
Madu Bunga Kapuk (Randu)
Madu Bunga Karet
Madu Bunga Kopi
Madu Bunga Lengkeng
Madu Bunga Sonokeling
Madu Bunga Durian
Madu Bunga Rambutan
Madu Bunga Apel
Madu Bunga Jambu air
Madu Bunga Mangga
Madu Bunga Kaliandra
Madu Bunga Mahoni
Madu Bunga Jambu Mede
Madu Hutan

Madu bisa dikonsumsi oleh anak-anak sampai orang dewasa termasuk janin yang masih ada di dalam kandungan ibunya.

Manfaat madu NTB
Berikut ini adalah 7 manfaat madu:
1. Janin : Janin yang masih ada di dalam kandungan pada setiap orang tidak sama, ada yang kuat ada yang lemah, untuk membantu memperkuat janin dalam kandungan salah satunya adalah dengan mengkonsumsi madu.
2. Ibu Hamil : Madu membantu menjaga stamina dan kesehatan selama mengandung bayi, dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan.

3. Bayi : Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat terkait dengan kecerdasan pikiran (IQ ) dan kecerdasan mental ( EQ ). Hal ini dapat dilihat dewasa ini aneka produk makanan tambahan baik susu atau bubur bayi yang di formulasikan dengan madu seperti Dancow , Frisian Flag , Sustagen ,dsb . Untuk itu kenapa tidak kita berikan saja bagi buah hati kita yang terbaik ,yaitu madu.

4. Anak-anak : membantu agar nafsu makan meningkat ( adanya unsur vitamin B yang lengkap dalam madu), sehingga anak tumbuh sehat , lincah dan riang serta tahan penyakit.

5. Remaja : Khasiat madu pada akil baligh remaja membuat tumbuh sangat cepat ,gizi yang baik dan teratur akan membuat pertumbuhan tubuh menjadi sempurna.

6. Dewasa : stres adalah kondisi yang banyak dialami oleh para pekerja keras akibat dari kerja keras dan kurangnya asupan makanan bergizi yang pada akhirnya bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti thypus, radang dan infeksi bakteri lainnya. Madu adalah solusi terbaik untuk pekerja keras.

7. Lanjut Usia : untuk kita yang sudah menginjak usia lanjut, kita sadar bahwa organ tubuh kita sudah tidak seperti muda dulu. Jadi hal yang sangat penting dalam membantu stabilitas atau kondisi tubuh kita adalah dengan mengkonsumsi madu

Disamping itu, madu memiliki zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai bakteri fatogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit infeksi yang dapat disembuhkan dan dihambat dengan mengkonsumsi madu secara teratur adalah :
Sariawan, Batuk dan demam, Penurun panas, Mengurangi rasa mual, Gangguan pencernaan, mencegah radang usus besar, Gatal-gatal dan alergi, Gigitan serangga, Penyakit jantung, paru-paru, Mencegah penyakit hati (lever dan hepatitis).

Penyakit-penyakit yang dapat mengganggu funsi mata, syaraf dan telinga, Infeksi salura pernafasan atas (ISPA), Memperkuat janin yang lemah dalam kandungan, Menjaga stamina dan kesehatan ibu hamil, membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan, Membantu napsu makan.

Menurut farmakope china penggunaan madu dapat meringankan nyeri di perut, menekan batuk dan menghilangkan sembelit, menyehatkan tubuh, sebagai anti radang, suplemen makanan, pemanis juga untuk kecantikan, memperlambat perkembangan sel-sel kanker, dll

Khasiat madu NTB
Madu merupakan cairan yang dihasilkan dari perut lebah. Sejak dahulu kala madu sudah digunakan sebagai obat. Idalam literature kitab-kitab suci Agama sudah dinyatakan bahwa madu merupakan sebagai obat bagi segala penyakit. Dahulu kala raja dan ratu memakai madu untuk keperkasaan dan kecantikan.

Untuk mendapatkan khasiat dan manfaat dari madu, dalam mengkonsumsi sebaiknya menggunakan takaran yang direkomendasikan dan dicampur dengan air hangat sebanyak satu gelas.

Pagi :
Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan
Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Siang :
Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan
Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Malam :
Orang Dewasa : 30 gr / 1 sendok makan
Anak-anak : 15 gr / 1/2 sendok makan

Sumber: maduhutanntb